Pindapāta dan Visudhi Umat Buddha Wonogiri di Manyaran
Badan Eksekutif Mahasiswa
- 15 September 2025
- 0

Manyaran, 13 September 2025 — Sebanyak 210 umat Buddha dan mahasiswa menghadiri kegiatan Dharmacarika di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Acara ini meliputi prosesi Pindapāta dan Visudhi Upasaka-Upasika, yang berlangsung di Vihara Giri Murti (Platar) dan Vihara Panna Murti (Pengkol).
Rangkaian acara diawali dengan pembacaan Namakara Patha di Vihara Giri Murti. Setelah itu, tiga Bhikkhu Sangha yang dipimpin oleh YM. Bhikkhu Sujano Mahathera berjalan melakukan pindapāta sepanjang jalan menuju Vihara Panna Murti. Para umat berdiri berjajar di pinggir jalan, memberikan dana ke dalam mangkuk patta dengan penuh rasa hormat dan khidmat.
Sesampainya di Vihara Panna Murti, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi Visudhi Upasaka-Upasika. Sebanyak 210 peserta mengikuti dengan penuh antusias meskipun cuaca sangat panas. Kehadiran umat dan mahasiswa membuat vihara dipenuhi suasana religius dan kebersamaan.
Dalam kesempatan itu, Bhikkhu Sujano Mahathera bersama panitia menjelaskan pentingnya prosesi visudhi sebagai wujud peneguhan keyakinan umat Buddha terhadap Tiga Permata (Buddha, Dhamma, Sangha). “Visudhi ini menjadi momentum bagi umat untuk memperkuat keyakinan spiritual seumur hidup,” jelasnya.
Prosesi Pindapāta memiliki makna mendalam dalam ajaran Buddha. Bagi umat, pindapāta adalah kesempatan mengungkapkan rasa terima kasih dan hormat kepada Sangha, sekaligus melatih diri dalam kesederhanaan, kerendahan hati, dan praktik kebajikan. Sedangkan bagi para Bhikkhu, pindapāta menjadi praktik hidup sederhana dengan bergantung pada dana umat, sehingga menjaga kemurnian dalam menjalani jalan spiritual.
Adapun Visudhi Upasaka-Upasika merupakan proses peneguhan tekad umat awam untuk berlindung kepada Tiga Permata sepanjang hidupnya. Filosofi visudhi mengajarkan pentingnya pemurnian diri, merujuk pada pembebasan dari kekotoran dan pencapaian keadaan yang murni dan jernih, dan memiliki pemahaman benar tentang Buddha, Dhamma, dan Sangha.
Kegiatan ini berhasil menarik perhatian masyarakat sekitar. Dengan kehadiran lebih dari 210 peserta, suasana vihara terasa hidup meski terik matahari menyengat. Antusiasme umat dan mahasiswa menunjukkan bahwa spiritualitas Buddha terus tumbuh dan menjadi bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat di Wonogiri.
Melalui prosesi pindapāta dan visudhi, umat Buddha Manyaran tidak hanya menjalankan tradisi, tetapi juga memperkuat nilai-nilai spiritual yang diwariskan Sang Buddha. Panitia berharap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan secara rutin, sehingga menjadi sumber inspirasi.



