Usai kirab, kegiatan dilanjutkan dengan Puja Pemandian Buddha Rupang atau Yu Fo di Plaza Balaikota Surakarta. Dalam prosesi ini, para peserta memandikan rupang Buddha sebagai simbol pembersihan batin dan penghormatan terhadap ajaran Buddha. Suasana hening dan penuh devosi menyelimuti upacara ini, yang diikuti dengan doa bersama dan persembahan bunga.
Kehadiran mahasiswa STABN Raden Wijaya dalam acara ini mendapat apresiasi dari panitia penyelenggara. Menurut Sutrisno, S.T., M.T., selaku Ketua Panitia, partisipasi aktif generasi muda Buddhis sangat penting untuk menjaga keberlanjutan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan berbangsa. “Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya memperingati Waisak secara seremonial, tetapi juga menanamkan nilai kebijaksanaan dan persaudaraan antar umat,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Walikota Surakarta, yang menyampaikan sambutan dan dukungannya terhadap kegiatan keagamaan lintas komunitas yang mempererat harmoni sosial. Kirab dan puja pemandian menjadi bagian dari upaya membangun spiritualitas publik di tengah kota, yang tidak hanya terbuka bagi umat Buddha tetapi juga menjadi sarana edukasi lintas agama.