STAB Negeri Raden Wijaya Sukses Adakan Kuliah Umum Bertema “Membentuk SDM Berdaya Saing Global Menuju Indonesia Emas 2045”
Wonogiri, 13 Agustus 2024 – STAB Negeri Raden Wijaya sukses menyelenggarakan kuliah umum bertema “Membentuk SDM Berdaya Saing Global Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara ini dilaksanakan secara blended, dengan lebih dari 400 peserta yang berpartisipasi, baik secara langsung di Aula Lantai 3 maupun melalui platform Zoom.
Kuliah umum ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kesiapan civitas akademika dalam menghadapi tantangan global menuju Indonesia Emas 2045. Dengan format blended, acara ini memastikan bahwa seluruh peserta dapat berpartisipasi secara aktif dan mendapatkan manfaat yang maksimal dari diskusi dan pemaparan materi yang disampaikan.
Acara dimulai dengan khidmat melalui pembukaan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Mugiyo, M.Pd. Bertindak sebagai pembawa acara, Bapak Rahmad Styoko, M.Pd., dengan apik mengatur jalannya kuliah umum ini. Dalam sambutannya, Ketua STAB Negeri Raden Wijaya, Dr. Sulaiman, menekankan pentingnya SDM yang unggul dan berintegritas untuk menghadapi tantangan global, serta peluang besar yang harus dimanfaatkan menuju Indonesia Emas 2045.
Kuliah umum ini menghadirkan pembicara utama yang istimewa, yaitu Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Dr. (H.C.) Al Busyra Basnur, S.H., LL.M. Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Bimas Buddha, Kemenag RI, Drs. Supriyadi, M.Pd., juga memberikan pesan penting kepada para mahasiswa. Beliau mengingatkan agar mahasiswa menanamkan sikap belajar yang sungguh-sungguh, karena SDM yang tangguh, unggul, dan mampu berkontribusi di kancah global sangat diperlukan untuk masa depan bangsa. Karakter kuat yang berlandaskan nilai-nilai keindonesiaan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi menjadi kunci utama dalam menghadapi persaingan global.
Duta Besar Dr. (H.C.) Al Busyra Basnur, dalam paparannya, menyampaikan bahwa pemuda adalah aktor penting dalam diplomasi publik. Oleh karena itu, pemuda harus diberikan akses yang memadai, termasuk pelatihan kepemimpinan, kemampuan public speaking, keterampilan menulis, dan pembangunan jaringan internasional. Tak kalah penting, beliau menekankan pentingnya kecerdasan emosional yang meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, serta keterampilan sosial untuk menghadapi tantangan global.
Pada sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif, baik secara langsung maupun daring, salah satu peserta, Dapri Ananda, menanyakan pandangan terkait kecerdasan buatan (AI) yang semakin berkembang di masyarakat. Dr. (H.C.) Al Busyra Basnur menjawab dengan bijak bahwa setiap masyarakat di setiap era memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu, masyarakat harus terus menyesuaikan diri, mengadaptasi teknologi baru, serta memanfaatkannya sebaik mungkin untuk kemajuan bersama.
Acara kuliah umum ini ditutup dengan semangat kebersamaan dan harapan besar agar para mahasiswa STAB Negeri Raden Wijaya dapat berkontribusi aktif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, baik di dalam maupun luar negeri, serta menjadi SDM yang siap bersaing di era global.