STAB Negeri Raden Wijaya Gelar Kuliah Tamu: Memahami Dasar-Dasar Mahayana

 STAB Negeri Raden Wijaya Gelar Kuliah Tamu: Memahami Dasar-Dasar Mahayana

STAB Negeri Raden Wijaya melalui Program Studi Kepenyuluhan Buddha sukses mengadakan kuliah tamu yang bertujuan memperdalam pemahaman mahasiswa tentang ajaran Mahayana. Pada Rabu, 9 Oktober 2024, mahasiswa dari semester 1, 3, dan 5 berkesempatan belajar langsung dari Sramanera Badra Karma dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Buddhis Bodhidarma di Kabupaten Semarang. Kuliah ini merupakan bagian dari mata kuliah Dasar-Dasar Mahayana, yang memberi pemahaman komprehensif mengenai ajaran Mahayana di Indonesia dan dunia.

Sramanera Badra Karma membuka sesi dengan menjelaskan sejarah dan penyebaran Mahayana di dunia, mulai dari Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea, hingga Asia Tenggara dan negara-negara Barat. Beliau menyoroti bagaimana Mahayana berkembang melalui asimilasi dengan budaya setempat, menciptakan berbagai tradisi yang khas seperti Zen di Jepang dan Chan di Tiongkok. Di dunia internasional, Mahayana berperan signifikan dalam perkembangan budaya dan spiritualitas, serta turut membentuk etos kemanusiaan yang universal.

Secara khusus, Sramanera Badra Karma juga menjelaskan perjalanan Mahayana di Indonesia. Meski masih terbilang minoritas dalam ajaran Buddha di Nusantara, Mahayana memiliki sejarah panjang sejak masa kerajaan-kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit. Beliau menekankan bahwa ajaran Mahayana di Indonesia mengalami perkembangan dalam bentuk yang unik, terutama dalam tradisi kebijaksanaan dan welas asih, yang sesuai dengan nilai-nilai lokal. Dalam konteks modern, Mahayana di Indonesia berperan dalam pendidikan spiritual dan kebudayaan, termasuk upaya kepenyuluhan dan pelestarian nilai-nilai luhur Buddhis.

Selama sesi kuliah tamu, antusiasme mahasiswa terlihat dari berbagai pertanyaan yang diajukan terkait relevansi ajaran Mahayana dalam kehidupan sehari-hari dan penerapannya di tengah masyarakat multikultural. Mahasiswa semester 3, misalnya, bertanya tentang bagaimana prinsip welas asih Mahayana dapat diterapkan dalam tugas penyuluhan di komunitas yang beragam secara agama dan budaya. Sramanera Badra Karma merespon setiap pertanyaan dengan rinci, memberikan wawasan tambahan yang semakin memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai ajaran Mahayana serta praktiknya di dunia nyata.

Kuliah tamu ini memberikan mahasiswa pemahaman luas tentang peran Mahayana dalam skala global dan lokal. Sramanera Badra Karma mengajak para mahasiswa untuk mengamalkan ajaran welas asih dan kebijaksanaan Mahayana sebagai landasan dalam tugas mereka sebagai penyuluh Buddha di masyarakat. Kuliah ini diharapkan memperkuat wawasan dan keterampilan mahasiswa STAB Negeri Raden Wijaya dalam menyebarkan nilai-nilai Buddhisme yang selaras dengan keragaman budaya dan spiritualitas di Indonesia serta dunia.