Wonogiri, 17 Desember 2024 – STAB Negeri Raden Wijaya menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) untuk mereview kurikulum pada Selasa, 17 Desember 2024. Acara ini bertujuan untuk memastikan kurikulum perguruan tinggi mampu mencetak lulusan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Kegiatan yang berlangsung di aula kampus ini dihadiri oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Wakil Ketua Bidang Administrasi, serta Kepala Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Umum. Turut hadir pula Ketua Jurusan Dharmacarya, Dharmaduta, dan Kepanditaan, bersama para Ketua Program Studi seperti Ilmu Komunikasi, Pariwisata Buddha, Keagamaan Buddha, dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kepala UPT Penjaminan Mutu, Sub Bagian Layanan Akademik, serta sejumlah dosen juga turut berpartisipasi dalam diskusi.
Acara diawali dengan pembukaan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam laporan Ketua Panitia, disampaikan pentingnya evaluasi kurikulum untuk menyelaraskan layanan pendidikan dengan visi dan misi perguruan tinggi. Wakil Ketua Bidang Akademik, Dr. Widia Darma, M.Pd., dalam sambutannya, menekankan bahwa review kurikulum adalah langkah strategis untuk menjamin mutu pendidikan. “Kurikulum harus memiliki fokus yang jelas, terukur, dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ungkapnya sebelum secara resmi membuka acara.
FGD ini menghadirkan enam narasumber yang kompeten di bidangnya. Resti Yektyastuti, M.Pd., memberikan review terhadap Program Studi PGSD. Dalam paparannya, ia menyampaikan pentingnya merancang Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang selaras dengan profil lulusan dan visi perguruan tinggi, serta mengintegrasikan pendekatan Outcome-Based Education (OBE) dalam mata kuliah.
Sementara itu, Program Studi Pariwisata Buddha direview oleh Emmelia Nadira Satiti, S.E., M.M., Kris Cahyani E., S.ST.Par, M.Hum., dan Made Prasta Yostitia P., S.ST.Par, M.Hum. dari STP Sahid Surakarta mereka menekankan perlunya pengembangan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik yang lebih panjang, yang dapat diintegrasikan ke dalam mata kuliah. Selain itu, penyusunan profil lulusan yang spesifik menjadi salah satu poin utama rekomendasi mereka.
Untuk Program Studi Ilmu Komunikasi, Sidiq Setyawan, M.Ikom., menyoroti pentingnya fokus pada profil lulusan yang spesifik, pengadaan laboratorium untuk mendukung mata kuliah penciri seperti broadcasting dan jurnalistik, serta usulan anggaran untuk asosiasi dosen.
Diskusi berlangsung interaktif dengan masukan dari berbagai pihak, mulai dari dosen hingga kepala program studi. Hasil dari FGD ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan adaptif terhadap tantangan dunia kerja.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, STAB Negeri Raden Wijaya semakin menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing global.