Sambutan Ketua STAB Negeri Raden Wijaya Pada Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Layanan Pendidikan

 Sambutan Ketua STAB Negeri Raden Wijaya Pada Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Layanan Pendidikan

*Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Namo Buddhaya, Salam sejahtera untuk kita semua.*

 Urutan Daftar Penyebutan:

  1. Yang Mulia Sangha
  2. Koordinator Staf Khusus Presiden,Bapak Dr. A.A.G.N. Ari Dwipayana, M.Si.
  3. Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI, Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd.
  4. Bupati Wonogiri, Diwakili Bapak PJ. Setda/ Kepala Dinas Pendidikan
  5. Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah
  6. Ketua STABN Raden Wijaya, Dr. Sulaiman, beserta seluruh jajaran pimpinan
  7. Direktur Utama PT. New Armada, Bapak David Hermanjaya
  8. Seluruh Tamu Kehormatan dan Tamu Undangan
  9. Sivitas akademika STABN Raden Wijaya

 Puji syukur kita panjatkan kepada Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkah kesehatan dan kesempatan untuk hadir dalam acara yang bersejarah ini, yaitu peletakan batu pertama pembangunan gedung layanan pendidikan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya. Ini adalah langkah awal dari sebuah perjalanan besar dalam memperkokoh dunia pendidikan dengan nilai-nilai kebijaksanaan dan welas asihdi tanah air.

Semalam kita di berkahi (blessing) dengan guyuran hujan, sehingga wonogiri menjadi sangat sejuk sebelumnya sangat sumuk.

Hadirin yang saya hormati, 

Hari ini kita menyaksikan wujud nyata komitmen bersama untuk memajukan pendidikan, yang tidak hanya sekadar mencerdaskan generasi penerus, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral, spiritual, dan kearifan lokal. Pembangunan gedung layanan pendidikan ini bukan hanya tentang fisik bangunan, tetapi juga simbol dari tekad kita untuk menciptakan generasi yang berdaya saing, bermoral, dan siap menghadapi tantangan global.

Melangkah disini, pada acara ini, hanyalah satu dari banyak tahapan yang telah ditempuh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementeriaan Agama RI, dalam Upaya meningkatkan mutu dan askses pendidikan tinggi melalui perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri menjadi Institut. Dari masa ke masa telah dilakukan banyak Upaya oleh Ditjen Bimas Buddha, akhirnya dibawah kepemimpinan Drs. Supriadi, M.Pd. dengan restu Gusmen kedua PTKBN diberkahi dengan terbitnya PMA Nomor 13 tahun 2024, tentang Pendirian, Perubahan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri. Tentu ini langkah yang sangat baik, saat ini proposal perubahan bentuk telah diserahkan, semoga  dengan karma baik kolektif kita serta bantuan tangan-tangan para Bodhisatva yang hadir disini, dapat sesegera mungkin mematangkan buah yang baik ini.

Hadirin sekalian,

Bodhisatva adalah makhluk suci yang bertekat membantu menolong menyeberangkan banyak makhluk dari penderitaan. Keberadaan kita di sini, bersama-sama dengan tokoh penting seperti Staf Khusus Presiden, Dr. Ari Dwipayana, Pak Dirjen Bimas Buddha, serta Bupati Wonogiri, menunjukkan bahwa pembangunan ini mendapat dukungan dari berbagai lapisan. Ini menandakan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia. Beliau-beliau ini adalah Bodhisatva hidup dan nyata. Melalui Pemerintahan kababupaten Wonogiri  secara khusus dalam hal ini Bapak Bupati, STABN Raden Wijaya telah menerima lahan seluas 8,3 ha. untuk pengembangan kampus yang terletak di 3 tempat, Mondromino, Gunung Kukusan, dan Bendo Kerep. Mewakili Keluarga Besar STABN Raden Wijaya dengan rasa syukur izinkan saya membungkuk hormat seraya berdoa semoga semua senantiasa diberkahi Kesehatan dan kebahagiaan.

Hadirin sekalian,

Upacara peletakan batu pertama bukanlah hal baru. Tradisi kampus kuno Nalanda di India pada masa lalu, dan diikuti Kampus Kuno di masa Kerajaan Sriwijaya mempersembahkan simbol-simbol berharga seperti lempeng emas dan perak bertuliskan sutra sebagai fondasi bangunan tempat belajar (hipotesis ini berdasarkan catatan terpelajar Tiongkok Master Iching, sekarang diyakini berada di situs muaro jambi dan temuan dari arkheolog).

Untuk itu mengakhiri sambutan ini, izinkan saya mengumandangkan doa aspirasi, semoga melalui persembahan simbol fondasi di Gedung ini, para Guru-guru suci dari masa lalu, saat ini dan yang akan datang senantiasa mendukung Kebajikan ini hingga selesainya bangunan layanan pendidikan STABN Raden Wijaya.

OM Namo Manjusrhriye,

Namo Sushriye,

Namo Utama Shriye, Soha.

Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih mendalam kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya pembangunan ini. Semoga dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, proses pembangunan dapat berjalan lancar, sesuai dengan harapan kita semua.

Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal yang menggairahkan untuk terus berkarya, membangun masa depan yang lebih cerah, serta mewujudkan cita-cita luhur kita dalam dunia pendidikan.

Sekian sambutan dari saya.

Terima kasih atas perhatian dan dukungan Ibu/Bapak semua.

*Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Namo Buddhaya, Om Shanti Shanti Shanti Om.*