Pokja Moderasi Beragama Gelar Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama bagi Mahasiswa STAB Negeri Raden Wijaya

 Pokja Moderasi Beragama Gelar Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama bagi Mahasiswa STAB Negeri Raden Wijaya

Wonogiri, 22 Agustus 2024 – Pokja Moderasi Beragama STAB Negeri Raden Wijaya sukses menyelenggarakan kegiatan pelatihan Penggerak Moderasi Beragama bagi mahasiswa semester V dan VII. Acara yang berlangsung di Aula Lantai 3 STAB Negeri Raden Wijaya, Wonogiri, ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai penggerak moderasi beragama yang dapat menggerakkan dan memperkuat semangat moderasi di tengah masyarakat.

Ketua panitia sekaligus ketua Pokja Moderasi Beragama STAB Negeri Raden Wijaya, Rahmad Setyoko, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester V dan VII yang dipersiapkan untuk menjadi penggerak moderasi beragama di lingkungan sekitar mereka. “Mahasiswa yang hadir diharapkan dapat mengikuti seluruh rangkaian pelatihan hingga selesai, sehingga siap untuk berperan aktif dalam menggerakkan moderasi beragama di masyarakat,” ujarnya.

Acara ini dibuka oleh Ketua STAB Negeri Raden Wijaya, Dr. Sulaiman, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya moderasi beragama di Indonesia, sebuah negara yang kaya akan keragaman agama, budaya, dan suku. “Politik identitas berbasis agama dan mazhab sangat membahayakan bagi negara kita. Moderasi beragama sangat penting untuk menjaga kerukunan dan persatuan bangsa, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” tegasnya. Dr. Sulaiman juga mengingatkan mahasiswa akan pentingnya proses pembelajaran yang bersifat transformatif, serta mendorong mereka untuk terus mengembangkan kemampuan dan mengejar impian dengan serius.

Pelatihan ini dipandu oleh fasilitator dari Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. Mujiyanto, S.Ag., M.Pd., dan Dr. Nur Hadi, S.Ag., M.Pd.I. dari UIN Raden Mas Said Surakarta. Dr. Mujiyanto dalam paparannya mengungkapkan bahwa keberagamaan yang moderat adalah landasan kuat bagi masyarakat untuk hidup berdampingan secara damai, sekaligus memperkuat wawasan kebangsaan yang menekankan persatuan dalam perbedaan. “Wawasan kebangsaan ini menanamkan kesadaran bahwa meskipun berbeda agama, setiap warga negara memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Nur Hadi menekankan pada konsep aksentuasi moderasi beragama, yang mengedepankan sikap, perilaku, dan pandangan dalam menjalankan ajaran agama dengan cara yang seimbang, adil, dan tidak ekstrem. “Moderasi beragama menekankan pentingnya toleransi, menghargai perbedaan, dan menjaga kerukunan antarumat beragama di tengah-tengah masyarakat yang beragam,” tuturnya.

Kegiatan ini menjadi langkah konkret STAB Negeri Raden Wijaya dalam membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan dan sikap moderat yang akan menjadi fondasi bagi Indonesia yang damai dan inklusif.