Berlandaskan Keserdehanaan, dan Besahabat dengan Alam Peringatan Dies Natalis Ke XIII Kampus Moderasi STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri
Wonogiri, 26 Februari 2024 Bertempat di aula lantai tiga Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri melaksanakan peringatan Dies Natalis ke XIII dengan melakukan potong tumpeng.
Ada beberpa rangkaian pada peringatan Dies Natalis ke XIII yaitu pelaksanaan puja bhakti, dilanjutkan dengan potong tumpeng, dan terkhir dilanjutkan dengan pelepasan hewan atau fangshen.
Dalam Bahasa jawa potong tumpeng mempunyai makan “Yen metu kudu sing mempeng”. Yang artinya adalah kalo keluar dari rumah untuk bekerja harus bersungguh-sungguh. Potong tumpeng juga bermakna bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan dengan serius dan sungguh-sungguh sehingga hasil yang diperoleh pun akan maksimal, tumpeng memiliki filosofi yang sakral. Jaman dahulu para leluhur mendeskripsikan tumpeng sebagai keadaan geografis Tanah Air yang banyak dikitari pegunungan. Dulunya sajian sakral ini dibuat untuk memuliakan permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan dataran sekitarnya.
Fangshen atau pelempasan hewan ini bermakna melepas makhluk hidup ke habitatnya masing-masing agar mereka dapat mereguk kehidupan kembali alam bebas dan bahagia. Selain itu, tujuannya memberikan kesempatan untuk terus hidup kepada makhluk lain. Semangat Fang Sheng Buddha Dharma adalah ajaran yang sangat menghargai kehidupan. Setiap makhluk hidup (sekecil apapun) adalah sama berharganya dengan diri kita.
Puja bhakti dipimpin oleh bapak junaidi. Puja bhakti diikuti oleh tenga pendidik, tenaga kependidikan, dan serta mahasiswa. Dalam puja bhakti ini sebagai doa untuk STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri semakin berkembang menjadi kampus yang besar.
Sedikit prakata setelah puja bhakti dari Prof. Hesti Sadtyadi selaku Ketua STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri bercerita tentang sejarah berdirinya kampus. Prof. Hesti Satdyadi menyampaikan kampus ini sejak di Negerikan sampai sekarang sudah berusia 13 tahun. Harapannya semoga dengan waktu tidak terlalu lama, ditahun ini juga kampus dapat berubah menjadi institute. Dengan acara yang sederhana ini kita semua dilimpahi kondisi baik, sehingga yang menjadi cita-cita secara bersama dapat terwujud. Dengan kampus ini menjadi diharapkan juga dapat lebih bermanfaat, sehingga nuansa yang ada kampus ini dapat mengayomi dan memberikan pendidikan yang lebih baik di lingkungan wonogiri maupun yang lain.
Setelah prakata sambutan dilanjut dengan acara potong tumpeng oleh Prof. Hesti Sadtyadi. Potong tumpeng ini merupakan wujud rasa syukur STAB Negeri raden wijaya wonogiri telah mencapai usia 13 tahun. Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Bambang Sumpeno sebagi Kabag AAKU, kedua Mujiyanto sebagai Waket Bidang Akademik, terakhir diberikan kepada Marjianto Waket Kemahasiswaan.
Rangkaian acara terakhir yaitu pelepasan hewan atau fangshen. Pada kegiatan pelepasan hewan ini dilakukan dihalaman kampus dan tanah baru dari hibah pemerintah kabupaten wonogiri, dan sungai selatan tanah baru.
Proses rangkaian kegiatan diikuti Sivitas Akademika STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri yang kesemuanya mencirikan Indonesia dengan beraneka ragam agama dan suku yang disatukan di STAB Negeri Raden Wijaya Wonogiri dengan pola kehidupan moderasi yang sudah menjadi bagian keseharian.