Sinergi STAB Negeri Raden Wijaya & Bodhidharma adakan Pelatihan Peningkatan Kualitas Mahasiswa Kepenyuluhan
STAB Negeri Raden Wijaya, Wonogiri, dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Buddhis Bodhidharma menjalin kolaborasi mengadakan pelatihan peningkatan kualitas mahasiswa program studi Kepenyuluhan Agama Buddha dan Ilmu Komunikasi. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, mulai dari 30 hingga 31 Mei 2024, ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kepenyuluhan melalui pendekatan praktikal.
Pelatihan ini menghadirkan lima narasumber ahli dari berbagai bidang, termasuk Agama, Psikologi, Komunikasi, dan Budaya. Materi pelatihan mencakup kelas Pengenalan Dasar Administrasi, Strategi dan Kesiapan Mental Penyuluh Agama Buddha, Teknik Komunikasi Efektif, Praktik “Mindfulness”, dan diakhiri dengan Dharmayatra yang mengangkat nilai spiritual di candi-candi Buddha yang kurang diperhatikan di wilayah Jawa Tengah.
Para peserta terdiri dari mahasiswa-mahasiswi Program Studi Kepenyuluhan Agama Buddha dan Ilmu Komunikasi Buddha. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis agar mahasiswa dapat menerapkan teori yang telah diperoleh di kampus, sehingga capaian pembelajaran akademis dapat lebih mudah diterima dan diimplementasikan.
Pelatihan diawali dengan kelas dasar Pengenalan Administrasi, di mana penekanan diberikan pada peran penyuluh sebagai “GARDA TERDEPAN” dalam jajaran pemerintahan Bimas Buddha hingga Kantor Wilayah Buddha Daerah. Kelas berikutnya membahas aspek psikologi untuk mengangkat mental kesiapan sebagai seorang penyuluh. Selain itu, peningkatan keterampilan komunikasi dalam public speaking juga menjadi fokus penting dalam pelatihan ini. Materi dasar “Hidup Berkesadaran” atau “Mindfulness” melalui praktik meditasi juga diberikan untuk meningkatkan kesadaran diri sebagai seorang penyuluh.
Kegiatan pelatihan diakhiri dengan Dharmayatra (kunjungan wisata religi) ke tiga candi, yaitu Candi Plaosan, Candi Banyunibo, dan Candi Sari di Klaten. Selama kunjungan, para peserta melaksanakan pembacaan sutra, berkeliling area candi (pradaksina), dan memberikan penghormatan sebagai bentuk peningkatan nilai spiritual dalam memperhatikan candi-candi Buddha di Jawa Tengah yang kurang dikenal oleh masyarakat luas.
Mengunjungi candi-candi Buddha yang kurang terperhatikan secara spiritual, para mahasiswa diajarkan tentang nilai spiritual dan budaya yang harus dimiliki sebagai seorang penyuluh. Mereka juga diajarkan untuk menghormati leluhur, dewa, dan semua makhluk yang ada di dalam candi tersebut.
“Harapannya melalui kegiatan Dharmayatra ini, kita dapat mengajarkan dan menyadarkan nilai spiritual yang dilaksanakan minimal seperti pembakaran dupa, sehingga candi bukan hanya bangunan, tapi juga tempat kita menghormati leluhur, dewa, dan semua makhluk di dalamnya. Selain itu, di masa depan, diharapkan ada SDM Buddhis yang menjadi bagian dari pelaksana tugas harian di candi-candi Buddhis untuk melantunkan doa secara agama Buddha setiap hari,” pungkas Ari Mariyono, Ketua Jurusan Program Studi Kepenyuluhan Agama Buddha STAB Negeri Raden Wijaya.
Narasi oleh: Widhia Seni, M.A. Journalism